_My Blog_

25 Januari 2010

" CINTAKU yang HILANG "

Aku bukan orang yang pemaaf, tapi juga bukan pendendam. Sedikit sensitif itulah aku. Saat ini masa-masa transisiku hampir 80% sudah aku lewati dan kini aku kembali membangun kepercayaan diriku yang pernah hancur, tak berbentuk, dan tak berpondasi. Yaaahh, Mungkin setiap individu pernah mengalami kegagalan seperti halnya diriku, tapi aku berjanji pada diriku sendiri tidak akan mengulangi sebuah kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. 
Aku menyukai kesendirian, ketenangan serta suasana yang penuh keteduhan. Karena ditempat seperti itulah aku bisa berpikir secara gamblang tanpa paksaan dari siapapun .Bahwa keras dan sulitnya kehidupan yang terkadang manusianya tidak pernah ramah terhadap manusia lainnya.Namun, disaat aku sedang sendiri, aku selalu bertanya kepada diriku, "masih waraskah aku''? . Pertanyaan ini selalu muncul dari lubuk hatiku yang paling dalam. Disaat aku sedang sendiri, resah, gelisah, gundah gulana dan tak tentu arah. Wajar saja pertanyaan itu selalu muncul karena dulu aku pernah mengalami depresi yang sangat berat, bahkan aku hampir kehilangan kesadaran dan nyaris melakukan tindakan bodoh "bunuh diri" bahkan aku hampir gila.Entahlah, mengapa hal seperti itu harus terjadi kepadaku . Aku merasa tidak berguna pada saat itu,aku tidak merasa berarti apa-apa untuk orang lain bahkan untuk diriku sendiri. Jatuh bangun aku melewati masa-masa sulit ini, penuh cobaan, hinaan, cacian bahkan tidak sedikit sindiran yang diarahkan kepada diriku.
15 Agustus 1999 - 15 Oktober 2001.Perjalanan hidup yang tidak mudah dan penuh rintangan telah kumulai. Lelaki  itu yang mengenalkanku pada sebuah perjalanan hidup  bernama " CINTA "..
Betapa dulu aku sangat mengagungkan , memujanya, mendewakannya, bahkan menyembahnya untuk sebuah keterperosokan  bernama " CINTA ".Dulu tidak ada yang lebih indah selain Cinta, tidak ada semangat hidup tanpa Cinta, bahkan aku rela dijauhkan dari keluarga serta sahabat-sahabat tercintaku karena Cinta. Sungguh bodoh memang aku pada saat itu. Tanpa dia hidupku terasa hampa, kosong, seperti bilangan-bilangan tak terbentuk, aku tak bisa kehilangan dia walau sedetik saja. 
TUHAN,,,,sungguh aku malu untuk menceritakan semua ini, tapi tidak ada salahnya kalau aku berbagi pengalaman dengan yang lainnya. Kurasa sudah terlalu banyak wanita sering dijadikan objek atas perbudakan yang mengatasnamakan Cinta.
Aku selalu bertanya, dimanakah janji indah yang pernah dia ucapkan dulu, sejuta rayuan, pujian, tak pernah lepas dari bibirnya..Betapa romantis cara dia menyajikan sebuah Cinta, betapa apik dia menghidangkannya dihadapanku, dan betapa lahap aku menyantapnya seperti orang yang sedang kelaparan. Ketika aku tersedak, aku tersadar bahwa dia telah meninggalkanku. TUHAN,,,betapa hancurnya aku saat itu,serasa dunia ini akan runtuh, apakah ini kiamat buatku?? Tak henti-hentinya aku bertanya, menangis, berteriak, bathinku  tertekan..Yaaa,,aku kehilangan kesadaran, tidak terkontrol, jatuh, rapuh, luluh lantah, seperti diterjang badai tsunami. 
Apakah TUHAN sudah tidak memperdulikan keadaanku? Kemana lagi akan kulangkahkan kakiku pada saat itu, pada siapa lagi aku akan menyandarkan tubuhku yang tidak berdaya, kepada siapa lagi aku harus mencurahkan segala isi hatiku.
Hatiku seperti dicabik-cabik, seperti dihunus oleh pedang yang tajam, seperti  disayat - sayat  kemudian disiram oleh air cuka..
TUHAN,,,harus kepada siapa lagi akan kutitipkan asa ini?? "tanyaku pada saat itu''.
Aku lemah tak berdaya, rasanya tulang didalam tubuhku patah semua, mengangkat kepalaku saja aku tak sanggup, apalagi harus menopang tubuhku dan bertumpu dikedua kakiku pada saat itu.Dia bersenang-senang diatas penderitaanku, bahkan sepertinya keluarganyapun sedang merayakan kegembiraan atas kehancuran diriku..
Lalu,,aku berpikir disaat aku mengalami keterpurukan seperti itu hanya ada beberapa orang terdekat yang selalu memberikan semangat buatku.Mereka adalah Keluargaku serta Sahabat-sahabat tercintaku. Orang-orang yang sudah aku abaikan , aku tak pedulikan , bahkan tidak aku dengarkan sedikit saja nasehat dari mereka. Sungguh,,aku sangat malu untuk kembali kepada pelukan mereka, tapi ternyata mereka tidak meninggalkanku, bahkan tidak menyalahkan ku atas kesalahan terbesar dalam hidupku saat itu. Mereka selalu ada buatku disaat aku jatuh, dan tak berdaya. Karena Budak Cintaku kepada dirinya aku hampir saja kehilangan cinta kasih mereka.
Aku bersyukur, mereka selalu ada buatku , terlebih disaat aku mengalami sebuah kehancuran. Mungkin aku saja yang kurang peka dan peduli atas kasih sayang mereka.
Kemudian, aku disadarkan oleh kenyataan hidup, bahwa Cinta yang aku inginkan, belum tentu baik untuk diriku .Mungkin TUHAN lebih tau apa yang umatnya butuhkan dan perlukan pada saat.
Pengalaman pahit ini membuatku tersadar dan terbangun dari mimpi-mimpi burukku yang pernah menjadi sebuah kenyataan.
Aku belajar dari semua ini, untuk menjadi pribadi yang lebih tegar, kuat dan bijaksana. Aku tidak ingin hidup kembali dimasa lalu, masa depan sedang menungguku, dan membentang didepan sana. Kegagalanku adalah sebuah awal keberhasilanku. Ku menyadari TUHAN sangat mencintaiku sehingga DIA tidak ingin aku jatuh dipelukan lelaki yang tidak tepat. Ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi ini adalah awal untuk menuju kepada kehidupan yang lebih baik..Semoga
Alhamdulillah,,terima kasih TUHAN,, kau berikan aku kesempatan memperbaiki diriku kembali, menjadi lebih berharga serta pantas untuk dihargai. Ini adalah fase terberat dalam hidupku. 2001 - 2006, Kurasa cukup melewati 5 tahun  bukanlah waktu yang sebentar menghadapi masa sulit itu .TUHAN selalu sayang kepada umatnya, kusadari itu..
2007 hingga kini kumulai menemukan kebahagiaanku  serta kedewasaanku yang sebenarnya.Semoga kau bahagia bersama kehidupan serta ambisimu, pengorbanan atas diriku untuk kebahagiaan keluargamu yang telah kau wujudkan.Ternyata aku masih waras dan tidak gila untuk menghadapi semua ini. Pelajaran yang  sangat berharga, tanpa terkecuali.
"Kita Saling Mencintai, Kita saling Bertengkar, tetapi dipertengkaran Kita Saling mencintai" ku maknai kata-kata itu. Terima kasih sudah mengajariku tentang banyak hal,dari pengkhianatanmu aku belajar akan semuanya. Bahwa hidup ini sangat berarti . Tanpa dirimu aku semakin berharga untuk diriku , keluargaku  serta orang - orang yang kucintai..